Waktu membuatnya tidak bisa berlama-lama karena harus menghadiri kelas kuliah. Segera dikenakan pakaian dalamnya, lalu jeans ketat yang membungnyas pahanya. Farah memakai tank top hitam yang menunjukan belahan dadanya. Lalu dikenakan jilbab berwarna biru yang sesuai dengan jeans yang dikenakan. Farah bercermin dan tertawa melihat bayangan nya sendiri. Sungguh aneh melihat seorang wanita berjilbab tetapi memakai tank top. Farah memakai cardigan lengan panjang, lalu ujung jilbabnya disampirkan di pundak. Farah mengatur agar jilbabnya menutupi belahan dadanya, mengenakan sepatu kets, lalu melangkah keluar kamar kos.
“Assalamualaikum neng,” beberapa tukang ojek yang sedang mangkal berkata pada Farah yang lewat di depan mereka. Farah tidak menghiraukan mereka.
“Disalamin ga dijawab, copot aja jilbabnya neng,” salah satu tukang ojek berkata ketus, disambut tawa tukang ojek lainnya.
Pelecehan terhadap wanita memang terjadi di mana-mana. Farah memilih untuk tidak menghiraukan mereka.
Farah yang aktif berorganisasi berada di kampus sampai larut malam. Dengan langkah gontai Farah berjalan pulang menuju kosnya. Dari jauh dilihatnya tukang ojek masih berkerumun, meskipun hari sudah sangat larut. Sambil menunduk Farah berjalan cepat melewati mereka.
“Assalamualaikum neng,” sapa beberapa tukang ojek serentak. Farah mempercepat langkahnya sampai setengah berlari. Tiba-tiba tamparan keras mendarat di pantatnya yang terbungkus jeans. Plak! Bunyinya menggema di jalanan yang sepi itu.
Cerita Dewasa - Seksinya Farah sang Gadis Cantik dan Montok
“Kalo disapa tuh jawab! Ga pernah diajarin sopan santun ya?” Dalam sekejap beberapa tukang ojek sudah bergerombol mengelilingi Farah. Farah yang kaget dan bingung tidak bisa berkata apa-apa. Dua orang menyeret tangan Farah masuk ke dalam toko yang sudah tutup. Di dalam toko tersebut sangat terang karena dipenuhi lampu. Farah diseret ke gudang kosong dibelakang toko tersebut, diikuti gerombolan orang yang mengitarinya.
Plak! Tamparan keras mendarat di pipinya. Tangannya yang sudah bebas meraba pipinya yang perih dan basah oleh air matanya sendiri.
“Dasar sombong. Pasti kamu ngerasa kami orang rendahan ya? Ga pantes diajak ngomong?”
“Engga ba-“ Plak, Plak!. Kalimatnya terpotong karena dua tamparan di pipi kiri dan kanannya.
“Assalamualaikum neng,” ujar tukang ojek itu sambil tersenyum mengejek. Bibir Farah bergetar berusaha menjawab, tetapi tidak ada suara yang keluar.
“BUKA JILBAB KAMU!!” teriak tukang ojek itu, disambut dengan sorakan dari kerumunan tukan ojek lainnya, “Buka! Buka! Buka!”
Tangis Farah semakin menjadi. Tangannya bergerak perlahan ke arah peniti yang menahan jilbabnya. Tubuhnya yang gemetaran membuatnya kesulitan untuk membuka peniti tersebut. Dibukanya kain yang menutupi kepalanya tersebut. Udara dingin malam langsung menerpa dahi, leher, dan kepala Farah. Beberapa helai rambut menempel di dahi dan pipinya yang dipenuhi keringat dingin.
“Hahahaha” gelak tawa memenuhi ruangan tersebut. Berpasang-pasang tangan mengerayangi dadanya yang terbuka.
“Jilbab tapi pake tank top. Toket kemana-mana. Gua bilang juga apa nih cewek kerudung palsu!” sahut tukang ojek sepertinya memimpin mereka sambil tangannya meremas payudara Farah. Farah yang digerayangi meronta-ronta sambil kewalahan menepis tangan mereka.
“Gua seneng nih sama yang begini, bikin nafsu hahhaha,” Para tukang ojek tersebut seperti kehilangan kendali melihat putihnya belahan dada Farah, mereka meremas seluruh bagian tubuh yang dapat mereka raih.
“Nih cewek sekel banget badannya. Montok!”
Cerita Dewasa - Seksinya Farah sang Gadis Cantik dan Montok
“Telanjangin lah, ga kuat gua,”
Mereka mulai menarik lepas tank top Farah, celana panjangnya berhasil dilepas dengan susah payah karena kaki Farah meronta-ronta. Bra dan celana dalamnya pun tak lama bertahan di tubuhnya. Sekarang tubuh polos Farah sudah terpampang jelas dibawah cahaya lampu, siap untuk dijamah oleh orang-orang biadab ini.
“Bentar-bentar,” ujar boss mereka. Para tukang ojek itu pun perlahan-lahan mundur dan membuat lingkaran di sekitar Farah. Farah menutupi payudara dan vaginanya dangan kedua tangannya.
“Kenapa ditutup?”
“M-malu bang”
“Sekarang malu. Kok tadi ga punya sopan santun ga malu?”
“Maaf bang”
“Sekarang lo turunin tangan lo atau lo mau ditampar lagi?”
Farah menurunkan tangannya, membuat setiap jengkal tubuhnya terlihat. Vaginanya yang ditumbuhi bulu halus berkedut karena malu luar biasa yang dirasakannya.
“Masih malu?”
“Masih bang”
“Nih, lo pake jilbab lo” ujar boss mereka sambil melempar jilbabnya ke lantai. Farah memungut jilbabnya cepat-cepat lalu memakainya.
“Kondisi kayak gini pantes buat cewek kayak lo, kepala ketutup tapi telanjang” si boss menggesekan telapak kakinya ke vagina Farah.
“Gua akuin lo cantik.” Ujar si boss sambil mendekat. Dia berusaha mencium bibir Farah namun Farah mengelak. Ditamparnya payudara Farah, membuatnya terguncang naik turun.
“Awww” jerit Farah. Dia tidak lagi mengelak, menerima ciuman bibir pertamanya. Tukang ojek lain pun mulai meraba-rabat tubuh Farah, memainkan puting dan vaginanya. Farah meringis saat jari kasar menyeruak masuk ke vaginanya, mengocok bagian dalamnya. Farah yang mendapat perlakuan seperti itu merasa lemas sehingga jatuh terduduk. Pantatnya menyentuh lantai semen yang dingin. Seorang tukang ojek duduk dibelakang Farah, menopang punggung dan kepalanya,. Puting dan payudara Farah diraba-raba memberikan kenikmatan yang luar biasa.
Farah yang sudah lemas hanya bisa pasrah ketika kedua kakinya di lebarkan. Si boss yang sudah membuka celananya memainkan penisnya yang hitam berurat. Dimasukannya ke dalam vagina Farah lalu dienjotnya kasar. Farah yang menutup matanya tidak bisa menggambarkan perasaannya saat ini. Rasa geli memenuhi seluruh tubuhnya yang telanjang. Tubuhnya bersandar nyaman di paha seorang pria di belakangnya. Kulitnya bersentuhan dengan kulit kasar orang-orang yang merabanya, menggelitik pori-porinya. Namun kenikmatan terbesar berasal dari selangkangannya yang sedang digenjot keras. Tangan Farah secara refleks meraih klitorisnya dan memainkannya, seolah sodokan penis di vaginanya belum cukup memberikan kenikmatan.
Cerita Dewasa - Seksinya Farah sang Gadis Cantik dan Montok
Farah merasakan semburan hangat di dalam vaginanya, menandakan si boss sudah mencapai orgasme. Farah kesal ketika si boss mencabut penisnya, meninggalkan vagina Farah yang gatal. Untungnya hal itu tidak berlangsung lama, karena orang lain langsung menggantikan posisinya. Farah tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya menyadari kenikmatan akan berlanjut. Jari-jari Farah tetap berputar-putar di klitorisnya, bibirnya berciuman dengan entah siapa. Putingnya tidak pernah dibiarkan tidur. Saat bercinta dengan orang ketiga, Farah mulai merasakan gatal yang sangat di vaginanya. Farah menggoyangkan pinggulnya dengan cepat, jari tangannya sendiri naik turun dengan brutal memainkan klitorisnya. Punggungnya membusur, membuat dadanya membusung. Vaginanya naik turun seperti kuda liar. Pandangan Farah mulai kabur dan gelap. Seluruh tubuhnya seperti tersengat listrik. Otot paha dalamnya mengencang dan jari kakinya tertekuk.
“AAAAAAH AHHHHH” lengkingan panjang Farah di malam yang sunyi itu menandakan orgasmenya. Farah sudah tidak perduli lagi keadaan sekitarnya, yang dia tahu adalah kenikmatan yang dirasakannya sangat luar biasa. Farah terengah-tengah kehabisan nafas. Rangsangan terhadap tubuhnya tidak berhenti, dan orang keempat mulai memompa pelan vagina Farah. Farah memejamkan mata menikmati setiap detik orgasmenya dan tersenyum puas.
Bermenit-menit kemudian, Farah membuka mata mengamati sekelilingnya. Vaginanya masih digenjot, namun kerumunannya sudah berkurang. Beberapa tukang ojek terlihat beristirahat kelelahan sambil menontonnya. Dihitungnya total ada enam orang termasuk dirinya di ruangan itu.
“Gila nih cewek, ga nyangka gua sebinal itu”
“Udah dientot dia masih mainin memeknya sendiri”
Cerita Dewasa - Seksinya Farah sang Gadis Cantik dan Montok
Farah hanya tersenyum mendengar komentar-komentar tentang dirinya. Rasa nikmat mulai bangkit lagi di vaginanya. Desahan mulai keluar dari mulutnya dan jarinya kembali memutar-mutar klitorisnya. Dua kali masing-masing tukang ojek itu bercinta dengan Farah. Mereka semua sekarang terlentang lemas. Farah masih tiduran di lantai sambil telanjang dengan tubuh penuh sperma. Jilbabnya kusut namun masih bertahan di kepalanya. Di tengah kondisi itu, Farah mulai bermasturbasi. Kelima pria yang sudah tidak berdaya hanya bisa terpana melihat Farah yang masih bernafsu.
“Ahh ahh ahh, enaak.” Desahan lemas mendakan orgasmenya yang kelima malam itu. Suara pintu terbuka menandakan satu-persatu sudah meninggalkan toko itu. Farah ingin tidur, namun bisa panjang urusannya jika dia ditemukan telanjang bulat di pagi harinya. Dengan tenaga yang tersisa Farah bangkit dan mengumpulkan pakaiannya yang berceceran. Farah sempat berpikir untuk berpakaian namun memutuskan akan pulang dengan telanjang. Toh bila ada orang yang bernafsu melihatnya hanya kenikmatan yang akan dialaminya. Dimasukannya pakaiannya ke dalam ranselnya. Farah melangkah ke luar dengan hanya jilbab, ransel, dan sepatu kets yang melekat di badannya.
Udara dingin mengalir di sela-sela ketiak dan selangkangannya, sensasi yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Jalanan kosong sama sekali, meskipun terdengar suara samar-samar televisi. Farah sangat menikmati sensasi telanjang di luar ruangan, bila dia masih punya energi mungkin dia akan bermasturbasi lagi. Farah berlama-lama berjalan menuju kosannya, karena selain menikmati sensasinya dia juga hampir tidak kuat berdiri lagi. Di bukanya pintu kosan, menimbulkan suara yang gaduh di keheningan malam. Jam menunjukan sudah pukul tiga dini hari. Untung dia tidak pulang saat orang-orang sudah bangun saat shalat subuh.
Mas Udin, penjaga kosan keluar dari kamarnya untuk memeriksa siapa yang membuka gerbang kosan di jam segini. Betapa kagetnya dia melihat Farah dalam kondisi seperti itu.
“Eh neng Farah”
“Maaf mas Udin, kebangun yah gara-gara saya”
“Neng kok... telanjang gitu?”
“Iya mas, panas soalnya hehe,” ujar Farah sambil tersenyum manis. “Masuk dulu ya mas,”
Cerita Dewasa - Seksinya Farah sang Gadis Cantik dan Montok
“I-iya neng” jawab mas Udin terbata.
Farah berhenti di depan kamarnya, tahu bahwa pandangan mas Udin masih mengikuti tubuh telanjangnya. Tentu Farah tidak boleh melupakan pelajaran sopan santun yang baru saja diterimanya.
“Assalamualaikum mas,”
Mas Udin yang tidak memberikan jawaban membuat Farah tertawa.
Cerita Dewasa - Seksinya Farah sang Gadis Cantik dan Montok
